Kamis, 21 Juni 2012

Impian Mahasiswa 3

       Aku termasuk aktif di kampus,,kata orang-orang dikampus si. Aku si ngerasanya ga juga, baru sedikit kontribusi yang bisa aku lakuin di kampus tercinta. Aku mulai aktif di organisasi yang semua anak kuliahan pasti tau, namanya "BEM" bukan "Badan Encok Mulu" tapi "Badan Eksekutif Mahasiswa". Aku mulai di BEM Fakultas 2 tahun, dan lanjut BEM Universitas 2 tahun. Sekarang masuk tahun kedua aku di BEM Univ.
       Hari ini aku berangkat ke kampus dengan harapan ada hal baru paling ga ilmu baru yang tidak menyesatkan di kampus. Abisnye bosen di rumah, facebookan bingung buat apa, twitter, aku tambah galau karena gak ngarti. Ya udeh ke kampus aje.
        Tujuan utama
      Dateng tepat pukul 11.00 WIB saat matahari tengah bersinar dengan indahnya, yang membuat kepala sedikit pening. Parkir di Lapangan deket perpustakaan karena ada acara BEM di situ. Acaranya Gebyar Cinta Untuk Jakarta. Disitu ada panggung besar, disampingnye ada ondel-ondel. Lucu, aku seneng kalo ada kegiatan berbau Betawi..hehe.."sambil mikir, bau betawi kaya gimane ye?"..
       Hari ini ada kegiatan anak-anak yang dibina kampusku sedang melakukan lomba. Mereka anak-anak kurang beruntung. Terkadang aku suka sedih melihat mereka, aku masih diberikan rezeki yang lebih dari mereka tapi sedikit banget yang bisa aku sumbangin buat mereka. Padahal mereka aset penting bangsa ini, orang yang akan membawa perubahan besar buat bangsa ke depannya. Kalu tidak ada yang mau peduli, siapa lagi.
       Mereka adalah anak-anak jalanan yang ada di sekitar Rawamangun. Mereka sekolah tapi juga bekerja. Sepulang dari sekolah mereka langsung berjualan, bahkan ada yang mengamen di lampu lalu lintas. Karena desakan ekonomi yang begiu berat,,hmmmm "aku menarik napas dalam-dalam".
       "Emang keras Jakarta, kata sebagian besar orang. Tapi buat orang-orang berduit, pengusaha, pejabat negara, anggota DPR MPR yang gaji perbulannya puluhan juta megalir ke kantong mereka belum lagi para koruptor, Jakarta adalah surga dunia. Bohong besar, hanya kamuflase mereka menggembar-gemborkan di media, memberikan sembako gratis, uang gratis yang tidak ada harganya buat hidup di kota sebesar ini, padahal tujuan utama adalah sebuah kata pencitraan..ironi memang, ditengah rakyat yang menjerit ada penguasa yang tertawa terbahak-bahak, air mata yang dikeluarkan juga air mata setelah tertawa itu" pikirku.
       Mereka kami kumpulkan di satu wadah yang bernama "Desa Binaan". Namanya si Community Development, sebuah komunitas yang peduli terhadap perkembangan anak bangsa. Disini mereka diajarkan untuk pengembangan intelektual mereka, sikap, moral mereka juga diarahkan.  Hampir semua mata pelajaran di berikan. Mereka berusia sekitar 5-13 tahun. Tapi ada juga kegiatannya yang mengajarkan berbagai keterampilan kepada ibu-ibu mereka, seperti mengaji dan kesenian.
        Hari ini mereka semua dikumpulkan di acara ini untuk berlomba dan menunjukkan kebolehan mereka berada di atas panggung. Lomba mewarnai, dan lomba cerdas cermat mereka lalui dengan sangat antusias. Ada juga yang menunjukkan kebolehannya menyanyi, menari layaknya girl band yang lagi booming sekarang, kaya K-Pop gitu dah. Mereka terlihat senang, gembira. Aku hampir saja meneteskan air mata bahagiaku tatkala melihat mereka tersenyum dan tertawa bersama kami. Paling tidak kami bisa menghilangkan sejeak beban hidup mereka yang berat.
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran Yah..