Selasa, 24 Juli 2012

Seni Rupa Kontemporer

Seni rupa kontemporer merupakan seni yang kemunculannya lebih dipengaruhi oleh waktu saat karya itu diciptakan (bersifat kekinian dan temporer). Tema yang diangkat dalam penciptaan karya seni rupa kontemporer tentang sesuatu yang berkaitan dengan masalah-masalah yang terjadi pada batasan waktu tertentu.
Kartika, putri dari pelukis terkenal Affandi. Karya besar Kartika, seperti “Wanita Dayak”, 1977, cat minyak, kanvas. Lukisan ini menunjukkan gaya yang berbeda dengan karya sesudahnya. Seniman ini merupakan direktur Yayasan Affandi.
Seni instalasi diperuntukkan suatu karya seni yang terdiri-dari beberapa bagian dalam satu unit, karya-karya seperti ini biasanya mengandung pesan sosial. Seni instalasi juga dapat dimaknai sebagai karya seni yang terdiri atas komposisi dan manipulasi objek-objek untuk menyampaikan sebuah pesan.
Seni instalasi karya Agus Suwage dengan tema “Dongeng dari Bumi yang resah” merupakan hasil teknik campuran. Karyanya tersebut hasil komposisi dari beberapa lukisan yang menimbulkan keindahan baru.
Karya seni instalasi Krishna Murti yang dibuat tahun 1995, juga menunjukkan manipulasi objek-objek yang dikomposisikan pada suatu ruangan yang diberi tema “Let the rock be the rock”.
Contoh lain karya seni rupa kontemporer berupa lukisan pada bagian tubuh manusia, lebih dikenal dengan karya body painting. Melukis pada tubuh manusia juga merupakan seni manipulasi tubuh manusia, seniman berusaha menciptakan kesan baru pada bagian tubuh manusia, seperti manipulasi bentuk binatang, buah-buahan, bunga dan bentuk-bentuk imaginasi.



DAFTAR PUSTAKA
http://sumberilmu.info/2008/08/20/contemporary-fine-art/

Periode Seni Rupa Modern Di Indonesia

Seni Rupa Modern adalah suatu karya seni rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk menciptakan karya yang baru atau dengan kata lain karya seni rupa pembaruan. Kreativitas dalam seni rupa di dalamnya terdapat estetika, karakter, inovasi, dan originalitas.

“Merapi” karya Raden Saleh


Peirode Perintis (1826-1880),  perkembangannya diawali oleh pelukis Raden Saleh. Berkat pengalamannya belajar menggambar dan melukis di luar negeri seperti di Belanda, Jerman, Perancis, beliau dapat merintis kemunculan seni rupa Modern di Indonesia. Corak lukisannya beraliran Romantis dan Naturalis. Aliran Romantisnya menampilkan karya-karya yang berceritera dahsyat, penuh kegetiran seperti tentang perkelahian dengan binatang buas. Gaya Naturalisnya sangat jelas nampak dalam melukis potret.

Peiode Indonesia Jelita, masa ini merupakan kelanjutan dari masa perintisan setelah pakum beberapa saat karena meninggalnya Raden Saleh. Kemudian munculah seniman Abdullah Surio Subroto dan diikuti oleh anak-anaknya, Sujono Abdullah, Basuki Abdullah dan Trijoto Abdullah. Pelukis-pelukis Indonesia yang lain seperti Pirngadi, Henk Ngantung, Suyono, Suharyo, Wakidi, dll. Masa ini disebut dengan masa Indonesia Jelita karena pelukisnya melukiskan tentang kemolekan/keindahan obyek alam. Pelukis hanya mengandalkan teknik dan bahan saja. Karya Abdullah SR. (Pemandangan di sekitar Gn. Merapi, Pemandangan di Jawa Tengah, Dataran Tinggi di Bandung), karya Pirngadi (Pelabuhan Ratu), karyaBasuki Abdullah (Telanjang, Pemandangan, Gadis sederhana, Pantai Flores, Gadis Bali, dll.)

Periode Persagi, pada masa ini di Indonesia sedang terjadi pergolakan. Bangsa Indonesia berjuang untuk mendapatkan hak yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain, terutama hak untuk merdeka dari penjajahan asing. Pergolakan di segala bidang pun terjadi, seperti dalam bidang kesenian yang berusaha mencari ciri khas Indonesia. Pelopor masa ini yang dikenal memilki semangat tinggi adalah S. Sdjojono, ia tidak puas dengan kehidupan seni rupa Jelita yang serba indah, karena dianggap bertolak belakang dengan kejadian yang melanda bangsa Indonesia. Sebagai langkah perjuangannya maka S. Sudjojono dan Agus Jayasuminta bersama kawan-kawannya mendirikan PERSAGI (Persatuan Ahli-ahli Gambar Indonesia). Persagi bertujuan untuk mengembangkan seni lukis di Indonesia dengan mencari corak Indonesia asli. Konsep persagi itu sendiri adalah semangat dan keberanian, bukan sekedar kecakapan melukis melainkan melukis dengan tumpahan jiwa. Karya-karya S. Sudjojono (Di depan kelambu terbuka, Cap Go Meh, Jongkatan, Bunga kamboja), karya Agus Jayasuminta (Barata Yudha, Arjuna wiwaha, Dalam Taman Nirwana), karya Otto Jaya (Penggodaan, Wanita impian).

Peiode Pendudukan Jepang, kegiatan melukis pada masa ini dilakukan dalam kelompok Keimin Bunka Shidoso. Tujuannya adalah untuk propaganda pembentukan kekaisaran Asia Timur Raya. Kelompok ini didirikan oleh tentara Dai Nippon dan diawasi oleh seniman Indonesia, Agus Jayasuminta, Otto Jaya, Subanto, Trubus, Henk Ngantung, dll. Untuk kelompok asli Indonesia berdiri kelompok PUTRA (Pusat Tenaga Rakyat), tokoh-tokoh yang mendirikan kelompok ini adalah tokoh empat serangkai yaitu Ir. Sukarno, Moh. Hatta, KH. Dewantara dan KH. Mas Mansyur. Khusus yang menangani bidang seni lukis adalah S. Sudjojono dan Affandi. Pelukis yang ikut bergabung dalam Putra diantaranya Hendra Gunawan, Sudarso, Barli, Wahdi, dll. Pada masa ini para seniman memiliki kesempatan untuk berpameran, seperti pameran karya dari Basuki Abdullah, Affandi, Nyoman Ngedon, Hendra Gunawan, Henk Ngantung, Otto Jaya, dll.

Periode Pasca Kemerdekaan, setelah Indonesia merdeka bermunculanlah kelompok-kelompok seniman lukis Indonesia, diantaranya: (1) Sanggar Masyarakat (1946) dipimpin Affandi, kemudian diganti nama menjadi SIM (Seniman Indonesia Muda) yang dipimpin oleh S. Sudjojono; (2) Pelukis Rakyat (1947), Affandi dan Hendra Gunawan keluar dari SIM dan mendirikan Pelukis Rakyat dipimpin oleh Affandi; (3) Perkumpulan Prabangkara (1948); (4) ASRI (Akademi Seni Rupa (1948), tokoh-tokoh pendirinya RJ. Katamsi, S.Sudjojono,Hendra Gunawan, Jayengasmoro, Kusnadi dan Sindusisworo; (5) Tahun 1950 di Bandung berdiri Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar yang dipelopori oleh Prof. Syafei Sumarya, Mochtar Apin, Ahmad Sadali, Sujoko, Edi Karta Subarna; (6) Tahun 1955, berdiri Yin Hua oleh Lee Man Fong (perkumpulan pelukis Indonesia keturunan Tionghoa); (7) Tahun 1958, berdiri Yayasan seni dan desain Indonesia oleh Gaos Harjasumantri dkk; (8) Tahun 1959, berdiri Organisasi Seniman Indonesia oleh Nashar dkk.

Periode Akademi (1950), Pengembangan seni rupa melalui pendidikan formal. Lembaga Pendidikan yang bernama ASRI yang berdiri tahun 1948 kemudiaan secara formal tahun 1950 Lembaga tersebut mulai membuat rumusan-rumusan untuk mencetak seniman-seniman dan calon guru gambar. Pada tahun 1959 di Bandung dibuka jurusan Seni Rupa ITB, kemudian dibuka jurusan seni rupa disemua IKIP diseluruh Indonesia.

Periode Seni Rupa Baru, pada sekitar tahun 1974 muncul kelompok baru dalam seni lukis. Kelompok ini menampilkan corak baru dalam seni lukis Indonesia yang membebaskan diri dari batasan-batasan seni rupa yang telah ada. Konsep kelompok ini adalah: (1) Tidak membedakan disiplin seni; (2) Menghilangkan sikap seseorang dalam mengkhususkan penciptaan seni; (3) Mendambakan kreatifitas baru; (4) Membebaskan diri dari batasan-batasan yang sudah mapan; (5) Bersifat eksperimental.

Seniman muda yang mempelopori kelompok ini adalah Jim Supangkat, S. Prinka, Dee Eri Supria, dll.


DAFTAR PUSTAKA
http://sumberilmu.info/2011/10/13/periode-seni-rupa-modern-di-indonesia/

Apresiasi Seni Rupa Modern dan Kontemporer

Pengertian Seni Rupa Modern/Kontemporer
Seni Rupa Modern adalah suatu karya seni rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk menciptakan karya yang baru atau dengan kata lain karya seni rupa pembaruan. Seni Rupa Kontemporer adalah karya seni rupa masa kini yang berkaitan dengan situasi dan kondisi saat karya itu dibuat atau karya seni rupa kekinian. Contoh: seni instalasi, body painting, lukisan wayang pasir, patung pasir, dsb.

Keunikan Gagasan Seni Rupa Modern/Kontemporer
Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Gagasan/ide di dalam seni rupa merupakan  buah pikiran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagasan untuk membuat suatu karya akan tercetus dapat disebabkan karena kebutuhan jasmani dan rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa modern/kontemporer adalah selalu menggali inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas seni rupa modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Unik         : tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya
  2. Individual     : bersifat pribadi atau perseorangan
  3. Universal    : diperuntuk semua orang atau masyarakat luas
  4. Ekspresif     : ungkapan perasaan atau curahan jiwa
  5. Survival    : berlangsung sepanjang jaman/abadi
Keunikan Teknik Seni Rupa Modern/Kontemporer
Teknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah suatu media dalam penciptaan suatu karya.Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan membuat karya seni. Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas seseorang dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya.

Apresiasi karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia
Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara lain berupa karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi: seni patung, keramik, seni instalasi, dll. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa sebagai perwujudan ekspresi jiwanya.
Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna tertentu.
Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:
  1. Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan (kasat mata), seperti suka atau tidak suka.
  2. Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu.
  3. Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa.
Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu:
  1. Deskriptif  (paparan secara obyektif)
  2. Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika)
  3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat)
  4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai)
  5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan)
Jenis-jenis dan contoh  atau replika karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia (untuk keperluan pembelajaran apresiasi karya seni rupa)
Seni Lukis: “Adik Kakak” karya Basuki Abdullah

Seni Patung karya Nyoman Nuarta

Seni Instalasi

Seni Grafis

Seni Kriya Tenun

Seni Kriya Batik


Seni Kriya Tas


DAFTAR PUSTAKA
http://sumberilmu.info/2011/12/22/apresiasi-karya-seni-rupa-modernkontemporer-indonesia/

Curcol Anak PPL

Hari ini adalah hari yang sangat mulia, agung, dan dinikmati semua orang yang masih menanamkannya dalam hati. Ya, ini adalah hari di dalam bulan suci Ramadhan. Aye mengawali hari ini dengan setulus doa yang terus dan tak henti-hentinya aye azamkan dalam diri. Aye tak kan perlah lelah dalam berdoa kepada Engkau sang maha indah, maha rahman, dan maha segalanya. Aye juga percaya tidak ada satu daunpun yang jatuh ke atas tanah tanpa seizin kehendak Sang Illahi Rabbi "Allah SWT".
Hari ini adalah hari dimana aye harus menjalankan sebuah program dari kampus tempat aye mengenyam pendidikan. Sebenernya si ini hari ke dua, hari pertamanye kaga seru cuma serah terima dari dosen pembimbing dengan pihak sekolah..sedih aye ma temen-temen di infakkan buat sekolah..Nama programnya ntu adalah PPL. Buat kalangan mahasiswa di kampus pendidikan sudah tak kan aneh lagi di tulang telinganye apa maksud dari kata ntu. Ya pokoknya gitulah, PPL ntu program dimana aye dan temen-temen harus lalui.
"Apa woiiiiiii PPL itu??????"
"Sabar..inget kata ibu ga boleh marah kalo lagi puasa.." Sambil menempelkan jari telunjuk ke mulut yang lagi kesel.
"Romantis banget ciiiii...."
Udah ah, gak jelas begini ceritanye.
Jadi PPL....lanjut gak nih??//
Hufftttttttttttttttt.........tarik napas, angkat tangan, terus dikepak-kepakin dah..
Ok..ok..intinya PPL itu nyari pengalaman, nilai juga si..kita ntu disuruh terjun bebas ke sekolah. Langsung belajar ngajar di kelas dengan siswa beneran.
Aye PPL di SMA 48 Jakarta Timur, itu loh disamping Tamini Square. Aye di situ bakalan ngajarin tentang seni rupa. Seni rupa di SMA 48 cuma ada di kelas 3 loh..ko pake loh..
Pagi buta aye dah harus ade di sekolah ntu, ampe depan gerbang nih..wah hati aye bener-bener dah seneng buanggeeetttt pe laper rasanya. Iyalah lagi puasa..di depan ada guru piket sama anak-anak yang lagi diperiksain masalah pakeannya. Ada juga nih tim PPL aye ada Sanjung, Radit dan Abdur yang pake peci, dan Ela..Ela,,E,,E,,E,,
Kita kaya anak ayam yang ditelantarin bapaknya lantaran keadaan ekonomi yang sulit..Eh dateng juga bapak ayam,,eh salah Bapak Christison, itu loh guru pamong kami. Kita diajak ke ruang guru, Pak Chris memperkenalkan kita satu-satu. Aye rasa capek juga tuh mulut Pak Chris ngenalin kita satu-satu. "Kasian, hidup itu emang harus perihatin Pak Chris..sabar yah..ini bulan puasa loh.."
"Maap Pak..lali aku, bapak pan kaga puasa ye...hehehe,,maap dah"
Abis itu kami di masukin dah ke dalem ruangan yang adem, ada AC si di perpus..Kami dapet pengarahan tentang tugas-tugas kami nanti selama 6 bulan di sini. Lama juga si pengarahannya..
Terus kami muter-muter ke semua sudut di sekolah ini. Kami masukin tuh ruangan satu persatu, kita tanya orang di dalemnya. Di ruangan TU kita ngobrol panjang lebar sama kepala TU, doi lulusan UI loh..katanya di UNJ emang gitu lulusnya lama makanya dapet julukan Universitas Neraka Jahanam..kesel si dengernye, tapi bener juga, tapi gak kesel juga si, eh cuma sedikit aja deh..emang susah lulusnye. Pokoknye kami ngubek-ngubek tuh sekolah dah buat observasi awalan.
Satu hal yang gak akan pernah dilupa..hari ini pasanaaaaassss bangetttt...
Gitu ceritanye kawan mimesis.

(to be continueu)

Minggu, 08 Juli 2012

Anak Kosan Curhat II

Aye melihat langit-langit dalam kamar tidur yang mungil dan super berantakan. Ya, aye emang jarang banget beresin kamar ini kalau tidak benar-benar merasakan libur tanpa sebuah masalah. Untung ada ibu, walaupun cerewet tapi dia ibu aye yang selalu membereskan kamar ini. Terimakasih untuk tanda cinta yang tak akan mampu aye balaskan hingga kapanpun untuk ibu aye.
Kamar ini walaupun berantakan dengan beragam jenis barang mulai dari cat, kuas, pensil, kanvas, pakaian, celana dalam, sampai buku berserakan di lantai. Aye terkadang suka malas meletakkan kembali buku yang abis aye baca di tempatnya. Tapi aye nyaman banget ada di dalam kamar ini, kamar dengan cat tembok berwarna merah muda. Jangan pernah malu bagi kaum lelaki untuk menyukai warna yang dianggap warna untuk wanita. Semua warna berhak diperlakukan sama dan memiliki hak yang sama untuk disukai oleh semua jenis kelamin yang ada di dunia ini.
Kamar ini, adalah tempat yang paling penting. Sebuah tempat untuk aye mencurahkan semua isi di hati, sebuah tempat untuk menemukan ide dan berimajinasi untuk bisa tetap berkarya dengan hati, tempat aye menuliskan keluh kesah baik dalam sebuah puisi ataupun syair lagu yang aye nyanyikan dengan suara kurang dari pas menggunakan gitar mungil pertama yang aye punya. Aye selalu ngerekan lagu-lagu itu, berharap suatu saat lagu itu akan menjadi terkenal..hmmmm "membesarkan hati". Ya, paling tidak bisa melupakan masalah yang ada. Kamar ini merekam semua sejarah panjang dalam hidup aye.
Terkadang seseorang sulit sekali untuk bermimpi, takut sebelum berperang. Dari dalam kamar ini aye mulai berani menata mimpi itu. Aye suka berimajinasi, gak mau menyebut dengan kata berkhayal karena akan menimbulkan kesan negatif..hehehe.Gak ada yang salah dengan kata mimpi.
Dulu aye sangat sulit menemukan mimpi itu. Aye tidak memiliki cukup keberanian untuk menata sebuah rencana besar bahkan untuk diri aye sendiri. Aye suka menatap jauh keluar dari jendela bus yang membawa aye pergi. Melihat apa saja yang terlintasi Perasaan begitu tenang, damai, dan seolah apa yang dilihat tidak memiliki suatu masalah, yang ada hanya guratan manis buat yang memandang ciptaan Tuhan itu.
Aye pernah merasakan hidup sebagai seorang pecundang. Nilai buruk di sekolah, dapat cemoohan dari guru, selalu dapat hukuman di kelas, sampai teman-teman yang selalu mengerjai aye di sekolah. Masalalu yang sangat indah buat aye..Masa itu telah memberikan sebuah pelajaran berharga.
Sejak kelas 5 SD aye mulai memiliki tekad untuk membalikkan keadaan tersebut. Hidup aye jadi terbatasi, yang ada hanya belajar, belajar, dan terus belajar. Berharap bisa mengubah pandangan orang tentang aye. Disinilah hari-hari yang menjenuhkan dimulai. Tak terasa sudah ga ada lagi senyuman yang terlukis dari wajah ini.
Benar, hari-hari yang membuat aye jadi seorang pecundang terlewati, aye mulai diperhitungkan di hadapan orang lain. Awalnya si bangga dengan semua itu, bisa melihat guru yang sudah menghina aye dan keluarga aye gak bisa berkata dengan lancar kalau ketemu, dan tak ada teman yang mencemooh lagi.
Aye suka berpikir, apa yang aye lakui selama ini sudah benar? sudah puaskah?..tidak sama sekali.
Apakah tidak berhak seorang yang lemah memiliki sebuah mimpi?..Aye pernah berada pada titik terendah dalam perjalanan hidup aye. Frustrasi, gak memiliki semangat hidup, dan selalu mengeluh..Itu kondisiku. hmmmm...."tarik napas dalam-dalam".
Apa yang aye dapetin sekarang memang lumayan baik, tapi gak ada kepuasan dalam hati. Menjadikan hidup seakan berada dalam sebuah kotak kayu yang kecil dimana aye tidak dapat menggerakan badan secara bebas. Aye sangat takut untuk keluar dari rasa nyaman padahal sama sekali tidak nyaman.
Seiring pergantian suasana yang terus berlanjut, aye mulai berpikir untuk bisa keluar dari dalam kotak kayu sempit tersebut padahal didepan kotak tersebut ada sebuah taman yang indah. Ini menjadi pelajaran berharga dalam peradaban yang telah aye ciptakan untuk diri aye sendiri.
Aye hanya ingin menghirup udara segar dipagi hari, merasakan hangatnya matahari, merasakan indahnya cinta dari siapapun, dan bisa menebarkan kebaikan kepada siapapun. Ingin melihat semua damai seperti malam. Gak ada masalah, keributan, dan saling menjatuhkan.
Aye akan terus belajar seperti layang-layang yang diterbangkan tinggi. Setelah tinggi diputuskan tali tersebut sehingga layang-layang tersebut bisa terbang lebih tinggi lagi mengikuti hembusan angin. Aye ingin seperti bintang yang selalu bersinar memberikan keindahan di bumi untuk yang melihatnya, yang memberikan kedamaian dan decak kagum. Walaupun bintang itu akan padam suatu saat nanti, namun aye ingin ketika cahaya aye padam, kenangan indah yang akan selalu tergores.
Bermimpilah setinggi-tingginya hingga tak ada yang sanggup menggapainya. Sukses itu ada bukan untuk orang-orang yang pintar di sekolah atau universitas, tapi sukses ada untuk orang yang memiliki mimpi dan merealisasikan mimpi itu tanpa sebuah kata menyerah dalam kondisi terendah. Lakukan dengan hati dan kenyamanan untuk diri sendiri.
Proses yang akan menjawab mimpi itu....

Jumat, 06 Juli 2012

Anak Kosan Curhat

Hari Jumat, menjadi hari yang melelahkan. Aye selalu mengawali langkahku dengan sebuah kalimat "menjadi lebih baik adalah suatu keharusan dan terus melangkah untuk menaklukan dunia". Kenapa aye bilang melelahkan? Ya, kerjaan yang dikejar deadline..tapi di satu sisi ini pekerjaan yang paling aku minati. Apalagi kalau bukan seputar desain.
Ditengah kepenatan paling tidak ada satu moment yang menghibur di penutup senja. Aye punya kawan, namanya Raditya. Memang wajahnya mirip Raditya Dika si penulis novel itu, cuma Raditya yang ini lebih tinggi, lebih kurus, dan bukan seorang novelis tapi dia seorang seniman yang juga memiliki hoby beribadah, tapi sayang rezekinya belum sebanyak Raditya Dika.
Sore ini aye ke kosan Radit buat nyerahin data kerjaan ke dia. Untung jalanan lancar terkendali, eh tapi gak juga ada kampanye calon gubernur Jakarta di daerah Condet yang membuat arus arah berlawanan dengan ku jadi terhambat. Seru ngeliatnya, rame. Bener gak yah mereka akan menepati janji mereka di kampanye, kita liat saja. Ko jadi ngomongin kampanye si. Back to the problem. Sok English, padahal pas-pasan aye gunain bahasa itu.
"Mana cerita si Radit nih?"..
Ampe lupe aye, "maap..maap.."
Tadi tuh aye sama Radit dan Lutfi di kosan abis makan. Makanannya enak, tapi gak penting makanannya.
Aye bertiga ada di kamar kosan si Lutfi, kamar yang mungil, tapi berantakan banget. Bisa dimaklumi si anak kosan. Dulu aye juga ngerasain jadi anak kosan pas awal-awal kuliah.
Aye betiga lagi cerita masa lalu, tentang kompetisi yang pernah kita ikuti. Cerita paling menarik si cerita Radit.
"Gue kaga lolos ikut kejuaraan karate rektor cup, di fakultas gue semua diseleksi dulu. Gue gagal ditahap seleksi"..Gitu kata Lutfi
"Gue pernah ikut lomba jadi imam di SD"..itu cerita gue.
"Kalo gue pernah ikut lomba yang lucu dah pokoknya..hahahaha" belum  cerita udeh ketawa si Radit.
"Jadi gue pernah ikut lomba, gue maen daftar aja. Tau gak lombanya apa? lomba ngebuat kartu ucapan valentine. Yang ngebuat gue tampak bodoh banget gue bawa cat, koas, pensil tapi peserta lainnya bawanya gunting sama lem. Gue mulai panik. "Aduh kumaha nih?"..Gue tanya aja ke panitia,
"Mas saya boleh gambar?" tanya Radit
"Oh silahkan.." Kata mas-masnya..
Gue gambar aja kertas yang disediain panitia, tapi peserta yang lain malah guntingin dan ngelemin tuh kertas.
Gue makin panik. Gue baru sadar ini adalah lomba buat kartu ucapan bukan hias kartu ucapan. "Aduh gimana nih"..udeh lah lanjut aja. gue gambar sampe detail banget.
Dan hasilnya gue juara 3..Dan gue gak bangga!!!....Lu pikir gue bangga gitu.."lemes, campur gregetan..geregetan jadinya geregetan sambil tepuk kaki 15 kali.
"Iyalah, gimana mau bangga, orang pesertanya cuma bertiga" piala yang disediain panitia passss banget buat 3 orang. Mana salah satu peserta adalah adik kelas gue lagi.."bodoh banget gue"..
Makin bt gue setelah denger pengumuman hasil lomba dan kata-kata juri. Gini katanya, "saatnya pengumuman lomba membuat kartu ucapan valentine!!!....ini adalah hasil seleksi sebelumnya, dan juara 1 adalah ... sampe juara ke tiga nama gue disebut"..
Menegarkan hati, gue tepuk tangan setengah gerak dan perut mual, sedikit keluar cairan dari belakang....ku" yang terakhir gak sepenuhnya benar..hehe..
Awalnya sempet BT karena mungkin perkiraan gue salah, gue kira cuma dapet piala eh dapet kaos, dan souvenir lainnya..seneng juga si, sedikit menghilangkan rasa malu yang salah bawa persiapan dan salah persepsi.
Gitu penonton cerite si radit..

Rabu, 27 Juni 2012

Efisiensi

arto-mega.com
Efisiensi adalah hal penting dalam kehidupan. Terlebih bagi seseorang yang memiliki mobilitas yang cukup tinggi dalam hidupnya. Seseorang yang memeliki tuntutan kreativitas, produktivitas, dan juga tuntutan kualitas baik proses maupun hasil yang bagus menjadikan efisiensi sebagai sesuatu hal yang wajib dalam hidup mereka.
Efisiensi di sini adalah menghasilkan sutu karya yang tidak mebuang waktu dan tenaga yang berlebihan. Seorang desainer harus paham akan hal ini karena desainer grafis dituntut dalam pekerjaan yang dibatasi oleh waktu. Sementara itu apabila seorang desainer grafis tidak betul-betul memanfaatkan efisiensi dalam membuat sebuah karya, mereka akan tertinggal oleh kompatitor mereka. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat desain agar lebih efisien :

1. Mengenal Proses

Bidang dalam desain grafis itu adalah unik. Bidang yang ada dalam desain grafis memiliki proses yang berbeda. Layout, sketsa, tipografi, desain, ilustrasi, logo memiliki proses yang berbeda dalam pengerjaannya, belum lagi harus memperhatikan digunakan untuk advertising, percetakan, atau web design yang dituntut untuk cepat dan menghasilkan kualitas yang bagus. Jadi harus benar-benar memperhatikan dan mengenali setiap proses yang ada di setiap bidang dalam desain komunikasi visual agar efisiensi bekerja dapat tercapai. Seorang desainer grafis harus memikirkan dan membuat rencana kerja yang lebih efisien.

2. Kesesuaian Tool

Tool bagi dunia desain yang ada saat ini sangat berkembang pesat. Mulai dari yang standar sampai profesional untuk keperluan komersil tersedia sekarang ini. Kemajuan teknologi tidak dapat dihindari bagi seorang desainer. Seorang desainer harus benar-benar jeli dalam memilih serta menggunakan tool/aplikasi untuk melakukan proses desain karena itu akan sangat mempengaruhi dalam efisiensi kerja.


3. Mengorganisir File

Hal ini mungkin dipandang hal yang spele dan tidak penting. Bagi sebagian orang hal ini dianggap akan menghambat waktu kerja. Tapi bagi desainer hal ini justru sangat penting. Dalam pekerjaan seorang desainer grafis, pasti melalui proses deal, creativity, revisi, dan finishing. Tanpa adanya suatu manajemen file yang baik, mereka akan disulitkan ketidak beraturan file. Desainer grafis tidak bisa hanya megandalkan ingatan suatu file berada. Tapi dengan adanya manajemen yang baik, makan akan lebih mudah mencari data yang diperlukan dan menghasilkan suatu efisiensi yang lebih. Mengorganisir file tidak hanya file yang berupa hardcopy saja, yang softcopy di dalam komputer juga harus diorganisir dengan baik.

Hendra Wijaya
2012